Hadapi Resesi, Nurinda Siapkan Bisnis Yang Tahan Banting
Resesi ekonomi digadang gadang bakal melanda dunia dalam waktu dekat. Berbagai upaya dilakukan hampir seluruh pelaku usaha dan bisnis untuk mengantisipasi situasi pelik tersebut. Satu di antaranya upaya yang dilakukan PT Nurinda, perusahaan yang basis bisnisnya pada pembuatan (manufacturing) peralatan listrik Tegangan Rendah seperti panel listrik, panel Active Harmonic Filter, Gardu Distribusi, Panel Surya, dan lainnya.
“Untuk menjaga konsistensi keberlangsungan perusahaan, Nurinda menyiasatinya dengan mengoptimalisasi bisnis yang arahnya lebih ke sektor usaha yang “tahan banting” (resilient), dan masih dalam bidang (core) bisnis yang biasa digeluti oleh perusahaan. Saat ini Nurinda lebih mengutamakan penjualan di sektor industri, selain sektor utility yang memang sudah dikuasai oleh perusahaan,” ungkap
Direktur PT Nurinda, Suwardi Setiawan kepada Trustnews.
Selain masih fokus pada pembuatan pembuatan (manufacturing) peralatan listrik Tegangan Rendah, dalam perkembangannya Nurinda mulai merambah ke produk-produk Tegangan Menengah yang
dulu dikuasai oleh pasar impor. Produk yang dimaksud adalah Jointing dan Terminating yang banyak dipakai oleh PLN dan pihak pengembang Swasta untuk keperluan penyambungan di Tegangan Menengah. Untuk target pasarnya, sementara masih fokus pada pasar domestik dibanding pasar luar negeri karena kebutuhan peralatan listrik hasil produksi Nurinda masih banyak diperlukan oleh pasar Indo
nesia Meskipun demikian produk Nurinda harus mendukung kebutuhan pasar, tetapi dalam prosesnya Nurinda harus menyematkan inovasi tersendiri agar bisa tampil beda dari produk kompetitor.
“Dalam hal ini, Nurinda memastikan produk buatannya memiliki inovasi terkait keamanan kualitas produk melalui serangkaian pengujian terkendali di laboratorium milik perusahaan sendiri,” jelas Suwardi Setiawan meyakinkan. Untuk target produksinya lebih dalam sisi prosentase kebutuhan nasional yang
dibutuhkan pasar domestic. Untuk produk produk Tegangan Rendah, target tahun 2023 berkisar 15% dari kebutuhan pasar nasional. Ini kurang lebih sama dengan target produksi tahunan sebelum masa pandemic, dan cukup conservative dalam situasi pasar dunia sekarang ini. Untuk produk Tegangan Menengah, dikarenakan produk masih tergolong baru, target produksi disasar dalam kurun waktu sekitar 3 tahun kedepan dengan jumlah sekitar 35% dari kebutuhan nasional. (TN)