ULtraviolet (UV) adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 10nm sampai dengan 400nm atau lebih pendek dari panjang gelombang cahaya yang bisa terlihat mata, namun lebih panjang dari gelombang X-Rays.
Cahaya Sebagai Spectrum Electromagnetik
Cahaya Alami UV di Permukaan Bumi
Radiasi Ultraviolet alami terdapat di Cahaya MATAHARI, dan 10% dari radiasi cahaya matahari adalah sinar ultraviolet, namun yang sampai di permukaan bumi hanya cahaya UV-A dan UV-B saja, sedangkan cahaya UV-C tidak sampai ke permukaan bumi.
Hasil Riset Menunjukan Radiasi UV Membunuh 99% Virus
Professor dari Universitas Harvard Medical School, Dr. Edward A. Nardell, berkata bahwa : “Kami telah mempelajari, dan itu terbukti. Cahaya matahari yang efektif membunuh virus, dan bagian Ultraviolet dari cahaya matahari yang efektif membunuh pathogen tersebut”. (NewYork Times, 7May, 2020)
Associate Professor dari Univesitas Penn State, Roman Engel-Herbert, berkata bahwa : “Kita harus memastikan besarnya dosis ULtraviolet untuk membunuh virus. ini berarti kita memerlukan cahaya UV dengan Intensitas Tinggi untuk membunuh virus tersebut”. (Health Europa, 2June, 2020)
Penggunaan UV-C untuk Sanitasi Barang
Lampu UV-C jenis LPMV (Low-Pressure Mercury-Vapor) mengelurkan radiasi dengan panjang gelombang 254 nanometers(nm) s/d 265nm yang efektif membunuh virus dan bakteri
Sinar UV-C pada panjang gelombang ini merusak DNA/RNA dari mikro-organisme, agar tidak dapat berkembang-biak. Hal ini membuat bakteru dan virus menjadi tidak berbahaya, walaupun tidak benar-benar mati.
Bahaya Ultraviolet
Pada manusia, ekspos cahaya berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan retina mata. Kerusakan dapat terjadi dengan gejala seperti “mata tukang las” (photokeratitis) dan dapat menyebabkan katarak dan pterygium. kornea, lensa, dan retina mata akan rusak.
Pada Kulit manusia, Siklus Sirkadian, dan sistem kekebalan tubuh juga akan terdampak.
Photon dari sinar Ultraviolet akan merusak DNA dari melekul makhluk hidup, sehingga sering di temui kanker kulit yang di akibatkan sinar Ultraviolet ini.
Efektifitas UV-C Sebagai Sanitizer
Keefektifan UV-C sebagai sanitizer tergantung dari :
1. Lama waktu mikro-organisme terekspos sinar UV-C
2. Intensitas dan panjang gelombang sinar Ultraviolet
3. Adanya partikel yang menutupi / melindungi mikro-organisme
4. Kemampuan setiap jenis mikro-organisme yang bebeda dalam betahan menghadapi radiasi UV-C.
Untuk meningkatkan efektifitas sanitasi, dapat dilakukan dengan mengaduk udara sekitar mikro-organisme yang hendak disinari.
Debu dapat menurunkan efisiensi dari output sinar ultraviolet, Maka dari itu lampu sebaiknya di bersihkan secara berkala.
Efektifitas penyinaran dapat ditingkatkan dengan menggunakan reflector agar radiasi cahaya akan terdistribusi secara merata.